Nama : UMI MAULANA
Nim : 11901042
MERESUME SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI MAHASISWA IAIN
PONTIANAK di PERPUSTAKAAN IAIN PONTIANAK
1.Cover/Sampul
a.Judul skripsi
“ TRADISI TEREMPOH PADA MASYARAKAT MELAYU SINTANG:
PERSPEKTIF MULTIKULTULARISME DAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM”
b. Penulis :DIAN FINDHIANI EKA HADI LESTARI
2.Lembaran Motto
“bekerjalah kamu untuk duniamu seakan-akan kamu hidup selamanya dan
beribadahlah kamu untuk akhiratmu seolah-olah kamu akan mati esok”
3.Abstrak
Dian Findhiani Eka Hadi lestari, Tradisi terempoh pada
masyarakat Melayu Sintang :Perspektif Multikultularisme dan Nilai-nilai
Pendidikan Islam : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan Pendidikan Agama
Islam Negeri (IAIN) Pontianak,2018.
Adapun tujuan penelitian ini adalah
untuk mendeskripsikan tradisi terempoh pada masyarakat melayu Sintang,
yang dianalisis berdasarkan perspektif multikultularisme dan nilai-nilai
pendidikan islam. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk membahas tiga
hal: 1) Pelaksanaan Tradisi Terempoh pada masyarakat Melayu Sintang. 2)
Tradisi Terempoh pada masyarakat Melayu Sintang dalam perspektif
multikulturalisme. 3) Tradisi Terempoh pada masyarakat Melayu Sintang
dilihat dari perspektif
Adapun teknik
pengumpulan data yang dilakukan adalah, observasi,partisipan,wawancara mendalam
dan dokumentasi. Dalam penelitian ini peneliti mendeskripsikan data secara apa
adanya sesuai dengan temuan data
dilapangan. Peneliti melakukan studi pendahuluan dan analisis data.
Kata Kunci : Tradisi Terempoh, Multikultularisme,
Nilai Pendidikan Islam
4. Daftar Isi
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
B.Fokus Penelitian
C.Tujuan Penelitian
D.Manfaat Penelitian
BAB II NILAI-NILAI MULTIKULTULARISME DAN PENDIDIKAN ISLAM
DALAM TRADISI
A.Penelitian Terdahulu
B.Nilai Multikutularisme dalam
Tradisi
C.Nilai-Nilai Pendidikan Islam
BAB III METODE PENELITIAN
A.Jenis dan Pendekatan Penelitian
B.Sumber Data Penelitian
C.Teknik dan Alat Pengumpulan Data
D.Teknik Analisis Data
E.Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data
BAB IV PEMBAHASAN
A.Gambaran
Umum Masyarakat Sintang
B.Pelaksanaan
Tradisi Terempoh
C.Nilai Multikultularisme dalam
Tradisi Terempoh
D.Nilai-Nilai Pendidikan Islam dalam Terempoh
BAB V PENUTUP
A.Kesimpulan
B.Saran
DAFTAR
PUSTAKA
LAMPIRAN
5.Kutipan
1.)Bachtiar
(2007) tentang Tradisi ‘maik kaik’ pada masyarakat Islam Desa Mengkurai
Kelurahan Kapuas Kanan Hilir Kecamatan Sintang ditinjau dari Perspektif
Nilai-nilai Pendidikan Islam. Kesimpulan dari proses Pelaksanaan Tradisi ‘maik
kaik’ yang selama ini dilestarikan oleh masyarakat Islam Desa Mengkurai
Keluharan Kapuas Kanan Hilir Kecamatan Sintang terdapat nilai-nilai tradisi yang
sejalan dengan pendidikan islam yaitu: Ungkapan rasa syukur, Menjadi wadah
mempererat tali silaturahmi, Membiasakan diri menghormati tamu, membiasakan
diri untuk senantiasa bersuci dsb, namun ada juga yang tidak sejalan dengan
nilai-nilai islam, seperti buang-buang kesungai.
2.)Julia
Ekawati (2007) yang mengkaji tentang “tradisi tegur kehamilan pada
masyarakat Kecamatan Kedamin Kabupaten Kapuas Hulu ditinjau dari nilai-nilai
pendidikan Islam” kesimpulan bahwasanya tradisi ini merupakan bentuk
pembiasaan dan upaya peningkatan kualitas yang harmonis,baik kepada sang
pencipta maupun kepada sesama manusia. Adapun nilai-nilai yang tergantung dalam
tradisi tegur kehamilan secara khusu yaitu: sebagai ungkapan rasa syukur kepada
Allah swt,sarana mempererat tali silaturahmi antar sesama muslim, sholawat
sebagai wujud cinta kepada nabi Muhammad saw,doa keselamatan bagi seluruh umat
muslim dan sebagai sarana pembelajaran bagi generasi muda.
3.) Aminah
(2007) yang membahas tentang “Tradisi caboh kampung” di Desa Masbangun
Kecamatan Teluk Batang Kabupaten Ketapang di Tinjau dari Nilai-nilai Islam.
Pendidikan yang dapat diambil pelajaran dari tradisi tersebut antara lain
ialah: Membiasakan Diri Untuk Terus Bersyukur, Mempererat Tali Silaturahmi, Doa
Untuk Keselamatan Seluruh Umat Muslim serta Menumbuhkan Sikap Gotong Royong.
4.)Budin(2003)
yang mengkaji lebih dalam tentang “Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam dalam
Tradisi Khataman Al-quran pada Masyarakat Selakau” penelitian ini
mengkaji tentang nilai-nilai pendidikan islam yang terkandung dalam satu
tradisi dan perayaan tradisi khataman Al-quran pada masyarakat dan anak
didik tentu memberikan nilai-nilai pendidikan islam. Kesimpulan bahwa melalui perayaan tradisi khataman
al-quran dapat di ambil pelajaran yaitu anak didik harus selalu bersyukur,
selalu berbagi,selalu memohon pada Allah, selalu taat pada orang tua, membaca kitabullah
serta mendorong anak untuk belajar lebih dalam mengenai Al-quran.
5.) Yusmita
(2007) meneliti tentang “Tradisi ‘ngeluarkan’ di tinjau dari perspektif
pendidikan islam pada Masyarakat Melayu di Desa Tebing Batu Kecamatan Sebawi
Kabupaten Sambas” Kesimpulannya menunjukan bahwa tradisi ngeluarkan ini
nilai-nilai pendidikan islam yang menanamkan ilmu ketauhidan, membiasakan diri
bersyukur dan menumbuhkan sikap dermawan.
6.) Gusti
Muhammad Fadli(2017) tentang “Budaya Terempoh Dalam Era Modernisasi”
kajiannya tentang bagaimana prosesi terempoh memiliki tempat tersendiri
dalam masyarakat majemuk yang ada di Sintang. Kesimpulan buku ini mengkaji
tentang “tradisi terempoh dalam era modernisasi yang sudah menjadi satu
kebudayaan baik.
7.)Gusti Muhammad
Fadli(2017) Tentang “budaya terempoh dalam era modernisasi” kajiannya
tentang bagaimana prosesi terempoh menjadi simbol kerukunan dan perekat
persaudaraan, sehingga memiliki tempat tersendiri dalam masyarakat majemuk yang
ada di Sintang.
8.)Alo
Liliweri (93:2014) Mengutip pendapat Cohen bahwa norma (sosial) budaya umumnya
bekaitan dengan standar perilaku yang disepakati demi kepentingan bagaimana
setiap orang harus bersikap dan pada umumnya aturan-aturan itu biasanya tidak
tertulis, kita pelajari secara tidak sadar dan lahir dari kebiasaan,kebudayaan
kita pada akhirnya menjadi tradisi yang akan melahirkan nilai-nilai.
9.)Alo
liliweri (93:2014) menjelaskan bahwa istilah kebudayaan,nilai, norma dan
kebiasaan digunakan secara bergantian. Atau kita juga selalu mencampur adukan
antara costom yang sering
dimaknai dengan “adat istiadat” atau kebiasaan-kebiasaan seseorang atau
sekelompok orang dalam berperilaku dan bertindak dan itu dilakukan baik secara
lisan maupun praktek hdup
10.) menurut
Melani Budinata, sebagaimana dikutip, sebagaimana dikutip oleh Sapendi(2012:91)
menerangkan bahwa multikulturalisme diawali dengan teori melting pot.
Dalam teori Hector menekankan penyatuan budaya dan melelahkan budaya
asal,sehingga seluruh imigran Amerika hanya memiliki satu budaya baru
yakni Amerika. Walaupun diakui bahwa monokultur mereka itu lebih
diwarnai oleh white anglo saxon protestant (WASP) Berbagai kultur
imigran kulit putih beraal dari Eropa.
6.DAFTAR
PUSTAKA
1.)
Bachtiar.2007. ‘maik kaik’ pada masyarakat Islam Desa Mengkurai
Kelurahan Kapuas Kanan Hilir Kecamatan Sintang ditinjau Dari Perspektif
Nilai-nilai pendidikan Islam.
2.)Julia Ekawati.2007.tradisi tegur kehamilan
pada masyarakat Kecamatan Kedamin Kabupaten Kapuas Hulu ditinjau dari nilai-nilai
pendidikan Islam. Skripsi IAIN PONTIANAK.
3.) Aminah.2007.
Tradisi caboh kampung” di Desa Masbangun Kecamatan Teluk Batang
Kabupaten Ketapang di Tinjau dari Nilai-nilai Islam. Skripsi IAIN PONTIANAK
4.) Budin.2003.Nilai-nilai
Pendidikan Agama Islam dalam Tradisi Khataman Al-quran pada Masyarakat
Selakau. Skripsi IAIN PONTIANAK.
5.) Yusmita.2007. Tradisi ‘ngeluarkan’ di
tinjau dari perspektif pendidikan islam pada Masyarakat Melayu di Desa Tebing
Batu Kecamatan Sebawi Kabupaten Sambas. Skripsi IAIN PONTIANAK
6.) Gusti
Muhammad Fadli.2017. Tradisi Terempoh dalam Era Modernisasi (Kajian
Tradisi Masyarakat Melayu Sintang-Kalimantan Barat).(Sintang:Sultan Nata).
7.)Choirul
Mahfud.2013.Pendidikan Multikultural Cet:VI.(Yogyakarta:Pustaka Pelajar).
8.) Alo
Liliweri.93:2014. Pengantar Studi Kebudayaan Cet:1 (Bandung:Nusa Media).
9.)Elly
M.Setiadi Dkk.2006.Ilmu Sosial dan Budaya Dasar.(Jakarta:Kencana Prenada Media
Group).
10.)Sapendi.2012.Internalisasi
Nilai-nilai Multikultural Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah
(Pendidikan tanpa kekerasan) Jurnal Raheema:Studi Gender dan Anak Vol:2









Komentar
Posting Komentar