LAPORAN BACAAN 4 (KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK)

 

Asslamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, kembali lagi dalam blog saya. Setelah beberapa pertemuan saya tidak mengupload hal-hal baru terkait keadaan pendidikan serta lingkungannya saat ini, kali ini sampai mendekati UAS nanti maka saya akan mencoba untuk selalu upload hal-hal yang dibutuhkan dalam informasi terkait pendidikan ini. Baik pendidikan secara formal, informal maupun nonformal. Selain itu saya juga akan mengupload tema baru kali ini, yaitu hal yang berkaitaan “Karakteristik Peserta Didik”

Tema yang saya ambil kali ini cukup menarik untuk dibahas, yaitu karakteristik peserta didik. perlu diketahui bahwa karakteristik peserta didik  didefinisikan sebagai ciri dari kualitas perorangan setiap peserta didik yang pada umumnya meliputi kemampuan akademik, usia, tingkat kedewasaan, motivasi terhadap mata pelajaran, pengalaman, keterampilan, psikomotorik atau keterampilan, kemampuan kerjasama serta kemampuan sosial. Hal ini dinyatakan oleh Arwi Suparman ,2001:123. Dalam mengetahui karakteristik peserta didik ada beberapa hal yang yang harus diketahui serta dipahami  oleh guru sebagai kemampuan awal peserta didik. Berikut dua karakteristik kemampuan awal peserta didik yakni:

1)        Latar belakang akademik

a.    Jumlah peserta didik

Guru harus memahami apakah jumlah siswa yang akan diajar berjumlaha kecil atau besar. Pemahaman guru terhadap jumlah peserta didik dapat mempengaruhi kesiapan seorang guru dalam menentukan materi ajar, metode pembelajaran, media pembelajaran, alokasi waktu yang dibutuhkan , evaluasi pembelajaran yang nantinya akan dilaksanakan. Untuk dapat mengetahui jumlah keseluruhan peserta didik yang akan diajar maka guru dapat berkoordinasi dengan bagian akademik.

b.      Latar belakang peserta didik

Guru harus mengetahui serta memahami terkait latar belakang peserta didik seperti latar belakang keluarga, ekonomi, hobi dll. Hal-hal terkait peserta didik tersebut dapat berpengaruh terhadap proses perumusan sistem pembelajaran. Untuk memperoleh data  tentang latar belakang peserta didik dapat diperoleh melalui pengisian biodata dalam formulir oleh peserta didik ketika mendaftar di lembaga pendidikan tertentu.

c.       Indeks prestasi

Indeks prestasi merupakan tingkat keberhasilan mahasiswa pada akhir keseluruhan program pembelajaran yang merupakan rata-rata nilai dari seluruh mata pelajaran yang ditempuh yang dinyatakan dalam bentuk bilangan dengan dua angka dibelakang koma. (dikutip dalam artikel Pintaria). Indeks prestasi menjadi hal penting untuk diketahui oleh guru agar materi yang diajarkan sesuai dengan kemampuan:

·         Dapat disesuaikan dengan tingkat prestasi yang mereka miliki

·         Peserta didik yang memiliki indeks prestasi yang campuran dapat ditempatkan pada kelas yang sama.

·         Guru dapat mempertimbangkan tingkat wawasan dan dalamnya materi yang disampaikan berdasarkan prestasi yang dimiliki peserta didik.

Untuk mengetahui indeks prestasi peserta didik dapat diperoleh melalui nilai raport sebelumnya atau dapat diketahui melalui seleksi kemampuan awal peserta didik yang telah diselenggarakan oleh lemabaga pendidikan.

d.      Tingkat intelegensi

Tingkat intelegensi merupakan proses yang terjadi pada setiap individu yang tidak dapat diamati secara aktual. Oleh karena itu, diperlukan suatu konsep hipotetik (data kebendaan) mengenai proses yang terjadi pada diri individu untuk mengarahkan dinamika tingkah laku individu yang bersangkutan. (dikutip dalam artikel mercubuana.ac.id). Dengan memahami serta mengetahui tingat intelegensi yang dimiliki oleh peserta didik dapat mengukur dan memprediksi:

·         Tingkat kemampuan peserta didik dalam menerima materi pelajaran

·         Mengukur tingkat kedalaman dan keluasan materi

·         Guru dapat menyusun materi ajar, metode pembelajaran, media pembelajaran, serta tingkat kesulitan evaluasi terhadap tingkat intelegensi peserta didik.

Tingkat intelegensi peserta didik dapat diperoleh melalui tes intelegensi peserta didik atau tes potensi akademik.

e.       Keterampilan membaca

Keterampilan membaca adalah kemampuan peserta didik dalam menyimpulkan secara tepat dan akurat tentang bahan bacaan yang telah dibaca. Untuk mengetahui tingkat keterampilan membaca peserta didik dapat diperoleh melalui tes membaca dan menyimpulkan bahan bacaan dalam rentang waktu yang telah ditetapkan.

f.        Nilai ujian

Nilai ujian dapat dijadikan pedoman dalam memahami karakteristik awal peserta didik. untuk memperoleh nilai ujian peserta didik perlu dilakukan kemampuan awal peserta didik terhadap mata pelajaran yang diampu oleh guru yang bersangkutan.

g.      Gaya belajar

Gaya belajar mengacu pada cara belajar yang lebih disukai oleh peserta didik atau gaya belajar yang paling diminati oleh peserta didik. Dalam proses pembelajaran, banyak para peserta didik yang mengikuti belajar pada mata pelajaran tertentu, diajar dengan menggunakan strategi yang sama, akantetapi mempunyai tingkat pemahaman yang berbeda-beda. Perbedaan ini tidak hanya disebabkan oleh tingkat kecerdasan peserta didik yang berbeda-beda, akan tetapi ditentukan oleh cara belajar yang dimiliki oleh masing-masing peserta didik. Seorang peserta didik yang senang membaca, kurang terbiasa belajar dengan baik jika dia harus mendengarkan ceramah atau diskusi. Demikian juga, peserta didik yang senang bergerak atau melalui berdiskusi tidak akan belajar dengan baik jika dia harus mendengarkan ceramah dari para guru. Lebih lanjut, gaya belajar atau learning style sering diartikan sebagai karakteristik dan preferensi atau pilihan peserta didik mengenai cara mengumpulkan informasi, menafsirkan, mengorganisir, merespon, dan memikirkan informasi tersebut (Hisyam Zaini, 2002: 45). Keanekaragaman gaya belajar peserta didik perlu diketahui oleh para guru pada awal belajar. Sehingga guru memiliki dasar dalam menentukan pendekatan dan media pembelajaran sangat ditentukan oleh kesesuaian antara pendekatan pembelajaran berdasarkan tingkat perkembangan psikologis dengan gaya belajar yang disukai oleh para peserta didik. Adapun prinsip efektivitas pembelajaran adalah kesesuaian pendekatan mengajar seorang guru dengan gaya belajar peserta didik.

h.      Minat belajar

Minat belajar juga dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam memahami karakteristik peserta didik. Hal ini dilakukan agar guru dapat memprediksi atau melihat tingkat antusias peserta didik terhadap pembelajaran yang disampaikan. Oleh sebab itu guru perlu melakukan wawancara atau pengisian angket, agar dapat merangkum seluruh penilaian yang mencerminkan tentang minat peserta didik terhadap mata pelajaran yang akan disampaikan.

i.        Harapan atau keinginan peserta didik

Harapan atau keinginan peserta didik terhadap mata pelajaran yang akan diberikan juga bisa dijadikan sebagai patokan guru dalam memahami karakteristik peserta didik. Hal ini dapat dilakukan dengan meminta peserta didik untuk mengemukakan pendapatnya tentang harapan mereka terhadap mata pelajaran yang akan diberikan, suasana yang diinginkan, serta tujuan yang ingin diperoleh dari mata pelajaran yang disajikan.

j.        Lapangan kerja yang diinginkan

Hal ini yang dapat dilakukan dengan pengisian angket. Sehingga berdasarkan informasi ini seorang guru dapat memberikan bimbingan dan motivasi terhadap peserta didik dalam upaya pencapaian cita-cita mereka inginkan (Kemp, 1998: 131).

 


Komentar