Asslamualaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh, kembali lagi dalam blog saya. Setelah beberapa
pertemuan saya tidak mengupload hal-hal baru terkait keadaan pendidikan serta
lingkungannya saat ini, kali ini sampai mendekati UAS nanti maka saya akan
mencoba untuk selalu upload hal-hal yang dibutuhkan dalam informasi terkait
pendidikan ini. Baik pendidikan secara formal, informal maupun nonformal.
Selain itu saya juga akan mengupload tema baru kali ini, yaitu hal yang
berkaitaan “Karakteristik Peserta Didik”
Tema yang saya ambil kali
ini cukup menarik untuk dibahas, yaitu karakteristik peserta didik. perlu
diketahui bahwa karakteristik peserta didik
didefinisikan sebagai ciri dari kualitas perorangan setiap peserta didik
yang pada umumnya meliputi kemampuan akademik, usia, tingkat kedewasaan,
motivasi terhadap mata pelajaran, pengalaman, keterampilan, psikomotorik atau
keterampilan, kemampuan kerjasama serta kemampuan sosial. Hal ini dinyatakan
oleh Arwi Suparman ,2001:123. Dalam mengetahui karakteristik peserta didik ada
beberapa hal yang yang harus diketahui serta dipahami oleh guru sebagai kemampuan awal peserta
didik. Berikut dua karakteristik kemampuan awal peserta didik yakni:
1)
Latar belakang akademik
a. Jumlah
peserta didik
Guru harus memahami apakah jumlah siswa
yang akan diajar berjumlaha kecil atau besar. Pemahaman guru terhadap jumlah
peserta didik dapat mempengaruhi kesiapan seorang guru dalam menentukan materi
ajar, metode pembelajaran, media pembelajaran, alokasi waktu yang dibutuhkan ,
evaluasi pembelajaran yang nantinya akan dilaksanakan. Untuk dapat mengetahui
jumlah keseluruhan peserta didik yang akan diajar maka guru dapat berkoordinasi
dengan bagian akademik.
b. Latar
belakang peserta didik
Guru harus mengetahui serta memahami
terkait latar belakang peserta didik seperti latar belakang keluarga, ekonomi,
hobi dll. Hal-hal terkait peserta didik tersebut dapat berpengaruh terhadap
proses perumusan sistem pembelajaran. Untuk memperoleh data tentang latar belakang peserta didik dapat
diperoleh melalui pengisian biodata dalam formulir oleh peserta didik ketika
mendaftar di lembaga pendidikan tertentu.
c. Indeks
prestasi
Indeks prestasi merupakan tingkat
keberhasilan mahasiswa pada akhir keseluruhan program pembelajaran yang
merupakan rata-rata nilai dari seluruh mata pelajaran yang ditempuh yang
dinyatakan dalam bentuk bilangan dengan dua angka dibelakang koma. (dikutip
dalam artikel Pintaria). Indeks prestasi menjadi hal penting untuk diketahui
oleh guru agar materi yang diajarkan sesuai dengan kemampuan:
·
Dapat disesuaikan dengan tingkat prestasi
yang mereka miliki
·
Peserta didik yang memiliki indeks
prestasi yang campuran dapat ditempatkan pada kelas yang sama.
·
Guru dapat mempertimbangkan tingkat
wawasan dan dalamnya materi yang disampaikan berdasarkan prestasi yang dimiliki
peserta didik.
Untuk mengetahui indeks
prestasi peserta didik dapat diperoleh melalui nilai raport sebelumnya atau
dapat diketahui melalui seleksi kemampuan awal peserta didik yang telah
diselenggarakan oleh lemabaga pendidikan.
d. Tingkat
intelegensi
Tingkat
intelegensi merupakan proses yang terjadi pada setiap individu yang tidak dapat
diamati secara aktual. Oleh karena itu, diperlukan suatu konsep hipotetik (data
kebendaan) mengenai proses yang terjadi pada diri individu untuk mengarahkan
dinamika tingkah laku individu yang bersangkutan. (dikutip dalam artikel
mercubuana.ac.id). Dengan memahami serta mengetahui tingat intelegensi yang
dimiliki oleh peserta didik dapat mengukur dan memprediksi:
·
Tingkat kemampuan peserta didik dalam
menerima materi pelajaran
·
Mengukur tingkat kedalaman dan keluasan
materi
·
Guru dapat menyusun materi ajar, metode
pembelajaran, media pembelajaran, serta tingkat kesulitan evaluasi terhadap
tingkat intelegensi peserta didik.
Tingkat intelegensi
peserta didik dapat diperoleh melalui tes intelegensi peserta didik atau tes
potensi akademik.
e. Keterampilan
membaca
Keterampilan membaca
adalah kemampuan peserta didik dalam menyimpulkan secara tepat dan akurat
tentang bahan bacaan yang telah dibaca. Untuk mengetahui tingkat keterampilan
membaca peserta didik dapat diperoleh melalui tes membaca dan menyimpulkan
bahan bacaan dalam rentang waktu yang telah ditetapkan.
f.
Nilai ujian
Nilai
ujian dapat dijadikan pedoman dalam memahami karakteristik awal peserta didik.
untuk memperoleh nilai ujian peserta didik perlu dilakukan kemampuan awal peserta
didik terhadap mata pelajaran yang diampu oleh guru yang bersangkutan.
g. Gaya
belajar
Gaya
belajar mengacu pada cara belajar yang lebih disukai oleh peserta didik atau
gaya belajar yang paling diminati oleh peserta didik. Dalam proses pembelajaran, banyak para peserta didik yang
mengikuti belajar pada mata pelajaran tertentu, diajar dengan menggunakan
strategi yang sama, akantetapi mempunyai tingkat pemahaman yang berbeda-beda.
Perbedaan ini tidak hanya disebabkan oleh tingkat kecerdasan peserta didik yang
berbeda-beda, akan tetapi ditentukan oleh cara belajar yang dimiliki oleh
masing-masing peserta didik. Seorang peserta didik yang senang membaca, kurang
terbiasa belajar dengan baik jika dia harus mendengarkan ceramah atau diskusi.
Demikian juga, peserta didik yang senang bergerak atau melalui
berdiskusi tidak akan belajar dengan baik jika dia harus mendengarkan ceramah
dari para guru. Lebih lanjut, gaya belajar atau learning style sering diartikan
sebagai karakteristik dan preferensi atau pilihan peserta didik mengenai cara
mengumpulkan informasi, menafsirkan, mengorganisir, merespon, dan memikirkan
informasi tersebut (Hisyam Zaini, 2002: 45). Keanekaragaman gaya belajar
peserta didik perlu diketahui oleh para guru pada awal belajar. Sehingga guru
memiliki dasar dalam menentukan pendekatan dan media pembelajaran sangat
ditentukan oleh kesesuaian antara pendekatan pembelajaran berdasarkan tingkat
perkembangan psikologis dengan gaya belajar yang disukai oleh para peserta
didik. Adapun prinsip efektivitas pembelajaran adalah kesesuaian pendekatan
mengajar seorang guru dengan gaya belajar peserta didik.
h. Minat
belajar
Minat
belajar juga dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam memahami karakteristik
peserta didik. Hal ini dilakukan agar guru dapat memprediksi atau melihat
tingkat antusias peserta didik terhadap pembelajaran yang disampaikan. Oleh
sebab itu guru perlu melakukan wawancara atau pengisian angket, agar dapat
merangkum seluruh penilaian yang mencerminkan tentang minat peserta didik
terhadap mata pelajaran yang akan disampaikan.
i.
Harapan atau keinginan peserta didik
Harapan
atau keinginan peserta didik terhadap mata pelajaran yang akan diberikan juga
bisa dijadikan sebagai patokan guru dalam memahami karakteristik peserta didik.
Hal ini dapat dilakukan dengan meminta peserta didik untuk mengemukakan
pendapatnya tentang harapan mereka terhadap mata pelajaran yang akan diberikan,
suasana yang diinginkan, serta tujuan yang ingin diperoleh dari mata pelajaran
yang disajikan.
j.
Lapangan kerja yang diinginkan
Hal
ini yang dapat dilakukan dengan pengisian angket. Sehingga berdasarkan
informasi ini seorang guru dapat memberikan bimbingan dan motivasi terhadap
peserta didik dalam upaya pencapaian cita-cita mereka inginkan (Kemp, 1998:
131).

Komentar
Posting Komentar