KARAKTERISTIK PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Sebagai
mata pelajaran yang wajib dipelajari di sekolah baik yang umum maupun yang
khusus, Pendidikan Agama Islam mempunyai karakteristik yang membedakannya
dengan pelajaran lainnya. Karakteristik Pendidikan Agama Islam terdiri dari
beberapa aspek, yaitu:
A. Kognitif
Berisi
perilaku-perilaku yang menekankan aspek intelektual. Seperti pengetahuan,
pengertian dan keterampilan berpikir. Dalam aspek kognitif terdiri beberapa
materi yaitu materi berisi fakta, konsep, prinsip dan prosedur.
· Materi fakta : segala hal yang berwujud kenyataan dan kebenaran, meliputi nama-nama objek, peristiwa sejarah, lambang, nama tempat, nama orang, nama bagian atau komponen suatu benda, dan sebagainya Contoh : Mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam: Peristiwa isra’ mi’raj Nabi Muhammad Saw, Peristiwa kelahiran Rasulullah yang dikenal dengan tahun gajah, peristiwa dibangunnya ka’bah dll
· Materi konsep : segala yang berwujud pengertian-pengertian baru yang bisa timbul sebagai hasil pemikiran, meliputi definisi, pengertian, ciri khusus, hakekat, inti /isi Perbedaan, tingkatan, kedudukan,dan sebagainya.Contoh : Mata pelajaran Aqidah Akhlak :Rukun Islam terbagi mejadi 5, rukun iman terbagi menjadi 5, jumlah malaikat yang diketahui ada 10 malaikat, Nabi yang wajib diketahui ada 25 dll
· Materi prinsip : berupa hal-hal utama, pokok, dan memiliki posisi terpenting, meliputi dalil, rumus, adagium, postulat, paradigma, teorema, serta hubungan antar konsep yang menggambarkan implikasi sebab akibat. Contoh : Mata pelajaran Al-qur’an hadis :Dalil tentang kewajiban berpuasa terdapat pada Q.S Al-baqarah ayat 183 dll
· Materi Prosedur meliputi langkah-langkah secara sistematis atau berurutan dalam mengerjakan suatu aktivitas dan kronologi suatu system.Contoh :Mata pelajaran Fiqih :Tata cara melaksanakan sholat wajib, tata cara mandi wajib, tata cara wudhu dan thaharah, tata cara membayar zakat dll
B. Afektif
Berisi
perilaku-perilaku yang menekankan aspek perasaan dan emosi seperti minat, sikap
apresiasi, dan cara penyesuaian diri. Afektif merupakan suatu penilaian diri
bagi peserta didik dan bagi guru agar mampu memberi cara berfikir yang
berkembang. Materi pembelajaran aspek afektif meliputi: pemberian
respon, penerimaan (apresisasi), internalisasi, dan penilaian.
Tidak semua karakteristik afektif harus dievaluasi di
sekolah. Beberapa karakteristik afektif yang perlu diperhatikan (diukur dan
dinilai) terkait dengan mata pelajaran PAI di sekolah adalah sikap, minat,
konsep diri, dan nilai (Dikdasmen, 2003)
· Sikap berhubungan dengan intensitas perasaan positif atau negatif terhadap suatu objek psikologik (misal kegiatan pembelajaran, atau mata pelajaran). Minat berhubungan dengan keingintahuan seseorang tentang keadaan suatu objek psikologik, atau pilihan terhadap suatu kegiatan. Konsep diri berhubungan dengan pernyataan sendiri tentang keadaan diri sendiri, tentang kemampuan diri terkait objek psikologiknya. Nilai berhubungan dengan keyakinan seseorang tentang keadaan suatu objek atau kegiatan.
C. Psikomotorik
Materi pembelajaran aspek motorik terdiri dari gerakan awal, semi rutin,
dan rutin. Ranah psikomotor erat kaitannya
dengan kerja otot yang menjadi penggerak tubuh dan bagian-bagiannya, mulai dari
gerak yang paling sederhana seperti gerakan-gerakan dalam shalat sampai dengan
gerakan-gerakan yang kompleks seperti gerakan-gerakan dalam praktik manasik
ibadah haji. Pengukuran karakteristik (gerak) dalam ranah psikomotor dilakukan
terhadap proses maupun hasil belajar yang berupa tampilan perilaku atau
kinerja. Dalam hal ini kita bisa menggunakan kriteria atau prinsip-prinsip :
kecermatan, inderawi, kreatif, efektif.
1.
Pendidikan Islam merujuk pada aturan-aturan yang sudah pasti.
Pendidikan
Agama Islam mengikuti aturan yang sudah jelas dan pasti serta tidak dapat
ditolak dan ditawar. Aturan itu adalah al-Quran dan al-Hadits. Pendidikan
pada umumnya bersifat netral, artinya pengetahuan itu diajarkan sebagai mana
adanya dan diserahkan kepada manusia yang hendak mengarahkan pengetahuan itu.
Pengajaran umum mengajarkan pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap yang
bersifat relative, sehingga tidak mengarahkan ke arah mana pengetahuan tersebut
digunakan, sedangkan Pendidikan Agama Islam memiliki arah dan tujuan yang
jelas, tidak seperti pendidikan umum.
2.
Pendidikan Agama Islam selalu mempertimbangkan dua sisi
kehidupan duniawi dan ukhrawi dalam setiap langkah dan geraknya.
Pendidikan
Agama Islam seperti diibaratkan mata uang yang mempunyai dua sisi, pertama;
sisi keagamaan yang menjadi pokok dalam substansi ajaran yang akan dipelajari,
kedua; sisi pengetahuan berisikan hal-hal yang mungkin umum dapat di indera dan
diakali, berbentuk pengalaman factual maupun pengalaman pikir.
Sisi pertama
lebih menekankan pada kehidupan dunia sedangkan sisi kedua lebih cenderung
menekankan pada kehidupan akhirat namun, kedua sisi ini tidak dapat dipisahkan
karena terdapat hubungan sebab akibat, oleh karena itu, kedua sisi ini selalu
diperhatikan dalam setiap gerak dan usahanya, karena memang Pendidikan Agama
Islam mengacu kepada kehidupan dunia dan akhirat.
3.
Pendidikan Agama Islam bermisikan pembentukan akhlakul
karimah
Pendidikan
Agama Islam selalu menekankan pada pembentukan akhlakul karimah, hati nurani
untuk selalu berbuat baik dan bersikap dalam kehidupan sesuai dengan
norma-norma yang berlaku, tidak menyalahi aturan dan berpegang teguh pada dasar
Agama Islam yaitu Al-Qur’an dan Hadits.
4.
Pendidikan Agama Islam diyakini sebagai sebuah misi dakwah,
kaum muslimin berkeyakinan bahwa penyelenggaraan Pendidikan Agama Islam
merupakan bagian dari dakwah.
Karena itu
dengan menyelenggarakan Pendidikan Agama Islam berarti pula menegakkan agama,
yang tentunya bernilai suatu kebaikan di sisi Allah.
Pendidikan
Agama Islam bermotifkan ibadah.
kiprah
Pendidikan Agama Islam merupakan ibadah yang akan mendapatkan pahala dari
Allah, dari segi mengajar, pekerjaan itu terpuji karena merupakan tugas yang
mulia, disamping tugas itu sebagai amal jariah, yaitu amal yang terus berlangsung
hingga yang bersangkutan meninggal dunia, dengan ketentuan ilmu yang diajarkan
itu diamalkan oleh peserta didik ataupun ilmu itu diajarkan secara berantai
kepada orang lain
Komentar
Posting Komentar